TUGAS MAKALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI SUSUN OLEH :
1. Maya
Astikasari (13141089)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2016
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan Ridho-Nya
sehingga penyusun mampu dalam menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mandiri mata kuliah Manajemen Pendidikan yang berjudul “Manajemen
Keperawatan” Penyusun
mengucapkan terima kasih, terutama kepada, semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf atas kekurangan yang masih terdapat didalamnya, karena penyusun menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Maka dengan senang hati penyusun akan menerima kritik dan saran pembaca guna perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A.
Pengertian....................................................................................................... 3
B.
Fungsi –
Fungsi Manajemen........................................................................... 3
C.
Proses
Manajemen Keperawatan.................................................................... 4
D.
Prinsip-prinsip Manajemen............................................................................. 4
E.
Lingkup
Manajemen Keperawatan................................................................. 5
BAB III MOTIVASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN............................. 7
A.
Penerapan
Teori Motivasi Dalam Keperawatan............................................. 7
B.
Kepuasan
Kerja Dalam Ruang Lingkup Keperawatan................................... 8
C. Peran Manajer Keperawatan dalam meningkatkan kepuasankerja perawat... 8
D. Kegiatan yang perlu dilakukan manajer keperawatan untuk menciptakan suasana motivatif........................................................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 10
A.
Kesimpulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat komplek dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan bagi
masyarakat. Salah satu fungsi rumah
sakit adalah menyelenggarakan
pelayanan dan asuhan keperawatan yang
merupakan bagian dari
system pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60% pelayanan
rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. Menurut Nursalam (2002),
keperawatan sebagai pelayanan yang professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat yangselalu
mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untukselalu
melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik(etikal).
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan diera global ini
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu keperawatan di Indonesia pada saat ini dan di
masaakan datang perlu
mendapatkan prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola perubahan yang terjadidi
Indonesia secara profesional. Kontribusi pelayanan keperawatan terhadappelayanan kesehatan,
yang dilaksanakan di sarana
kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu
proses perubahan atau
transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan. Keperawatan
di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih beradadalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu: penataan pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan
penataan lingkungan untuk
perkembangan keperawatan. Pelayanan keperawatan melalui pelaksana fungsi
perncanaan,pengorganisasian,
pengaturan ketenagaan, pengarahan,
evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan manajemen keperawatan ?
2.
Bagaimana proses manajemen keperawatan ?
3.
Bagaimana penerapan-penerapan dalam teori manajemen
keperawatan ?
C.
Tujuan
Tujuan Umum
1)
Setelah
melakukan praktik manajemen keperawatan selama 4 minggu di ruang mahasiswa
mampu mengelola asuhan
keperawatan dan bimbingan praktik klinik keperawatan di ruang rawat inap dengan menggunakan keterampilan manajemen
dan kepemimpinan untuk menghasilkan kualitas pelayanan profesional yang berkualitas tinggi
2)
Tujuan
Khusus
Setelah melakukan
praktek manajemen keperawatan
di ruang mahasiswa mampu :
·
Mengumpulkan data,
menganalisis data dan
memahami data masalah dalam pengorganisasian asuhan keperawatan
·
Mengorganisasaikan
pelaksanaan kegiatan keperawatan
·
Melakukan
usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan
·
Memilih dan
menerapkan gaya kepemimpinan
yang sesuai diruangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen adalah
proses untuk melaksanakan pekerjaan
melalui upaya orang
lain. Menurut P.
Siagian, manajemen berfungsi
untuk melakukan
semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan
rasa aman kepada
pasien, keluarga danmasyarakat. (Gillies, 1989).Kita ketahui
disini bahwa manajemen
keperawatan adalah suatu
tugaskhusus yang harus
dilaksanakan oleh pengelola
keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber– sumber
yang ada, baik
sumber daya maupun
dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan
yang efektif baik
kepada pasien,keluarga dan
masyrakat.
B.
Fungsi – Fungsi Manajemen Secara
ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a.
Perenacanaan
(planning), perncanaan merupakan :
1)
Gambaran apa
yang akan dicapai
2)
Persiapan
pencapaian tujuan
3)
Rumusan
suatu persoalan untuk dicapai
4)
Persiapan
tindakan – tindakan
5)
Rumusan
tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benaksaja
6)
Tiap – tiap
organisasi perlu perencanaan
b.
Pengorganisasian
(organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,mengatur dan menentukan apa
tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
c.
Penggerak
(actuating), menggerakkan orang – orang agar mau / sukabekerja. Ciptakan
suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapiharus dengan kesadaran
sendiri, termotivasi secara interval
d.
Pengendalian
/ pengawasan (controling), merupakan
fungsi pengawasan
agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakahorang –
orangnya, cara dan
waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
e.
Penilaian
(evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandinganhasil – hasil pekerjaan
yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu
setelah selesai kegiatan,
sebelum, sebagaikorektif
C.
Proses Manajemen Keperawatan
Proses
manajemen keprawatan sesuai dengan
pendekatan system terbuka dimana masing
– masing komponen
saling berhubungan danberinteraksi dan
dipengaruhi oleh lingkungan.
Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri
dari lima elemen
yaitu input, proses,
output,kontrol dan mekanisme umpan balik.
Input dari
proses manajemen keperawatan
antara lain informasi,personel, peralatan
dan fasilitas. Proses
dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer
dari tingkat pengelola
keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Output adalah
asuhan keperawatan,
pengembangan staf dan riset.Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan
termasu kbudget dari
bagian keperawatan, evaluasi
penampilan kerja perawat, prosedur yang standar
dan akreditasi. Mekanisme
timbal balik berupalaporan finansial, audit keperawatan,
survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
D. Prinsip-Prinsip
yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen
keperawatan adalah :
1)
Manajemen keperawatan
seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan
masalah yang efektif
danterencana.
2)
Manajemen
keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer
keperawatan yang menghargai
waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik
dan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan sebelumnya.
3)
Manajemen
keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan
pengambilan keputusan diberbergai tingkat manajerial.
4)
Memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan focus perhatian manajer perawat
dengan mempertimbangkan apa
yang pasien
lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan
5)
Manajemen keperawatan
harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan
6)
Pengarahan
merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses
pendelegasian, supervisi, koordinasi
dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
7)
Divisi keperawatan
yang baik memotivasi
karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
8)
Manajemen
keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif
akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan,
arah dan pengertian
diantara pegawai.
9)
Pengembangan staf
penting untuk dilaksanakan sebagai
upaya persiapan
perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
10)
Pengendalian merupakan
elemen manajemen keperawatan
yang meliputi penilaian
tentang pelaksanaan rencana
yang telah dibuat,pemberian instruksi
dan menetapkan prinsip
– prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan prinsip –
prinsip diatas maka
para manajer danadministrator seyogyanya bekerja bersama
– sama Dalam perenacanaan dan pengorganisasian
serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
E. Lingkup
Manajemen Keperawatan
Mempertahankan
kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling
mendasar bagi semua orang
dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang
ada. Pelayanan kesehatan
yang memadai ditentukan sebagian besar
oleh gambaran pelayanan
keperawatan yang terdapat di dalamnya.
Keperawatan
merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a.
Menetapkan
penggunakan proses keperawatan
b.
Melaksanakan
intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
c.
Menerima akuntabilitas
kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat
d.
Menerima
akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e.
Mengendalikan
lingkungan praktek keperawatan
BAB III
MOTIVASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Penerapan Teori
Motivasi Dalam Keperawatan
Motivasi adalah proses
emosional lebih cenderung
psikologis daripada logika. Mempelajari bagaimana seorang perawat dapat
merasakan dan membantu mempergunakan alat-alat
yang akan membantu
pencapaian perasaan tadi.
Suatu perasaan yang berkaitan
dengan orang orang pada pekerjaan yang memungkinkan perawat itu merasa diterima, kinerja
dimanaperawat itu mempunyai
keterampilan tinggi, dikenal
mempunyai keterampilan
memuaskan dibanding yang lainnya.
Sebagaimana
dikemukakan terlebih dahulu, motivasi pada dasarnyamerupakan suatu proses yang
tidak disadari. Apabila perawat ditanyakan mengapa perawat melakukan sesuatu, perawat itu tidak akan memberikan jawaban. Walaupun dasar sesorang itu tersembunyi dan tidak dapat
diraba,kegiatan atau tingkah laku merekan dapat dimengerti oleh mereka.
Seorang perawat
kepala bertanggung jawab
untuk memotivasi bawahan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan menggunakan teori-teori motivasi untuk mencapai tujuan
ini, pertama-tama pemimpin perlu mengkaji kekuatan
motif tertinggi dari
karyawan, dan kemudian menentukan tujuan yang
akan secara langsung
memuaskan kebutuhan pribadi karyawan. Pimpinan menggunakan factor intrinsic dan ekstrinsik dalam suatu tujuan.
Jalan untuk mencapai
tujuan yang dengan demikian memuaskan kebutuhan,
adalah melalui suatu
perjalanan yang mencapai tujuan organisasi. Proses motivasi yang telah yang telah dijelaskan merupakan proses untuk memotivasi satu orang. Karena seorang kepala perawat lebih sering harus memotivasi sekelompok orang dalam menyelesaikan tugas, maka
teorimotivasi pertama-tama diterapkan
orang-orang secara individual
dalam kelompok.
Kebutuhan individu dikaji terlebih dahulu, kemudian kebutuhan terbanyak yang dianggap menjadi
kebutuhan kelompok yang digunakan oleh pemimpin untuk
merencanakan suatu strategi
untuk memotivasi kelompok secara eksternal untuk mencapai tujuan organisasi. Sangatlah logis untuk
menyimpulkan bahwa strategi
tersebut mungkin bukan yang terbaik untuk semua orang dalam kelompok. Seorang pemimpin mungkin bukan segala-galanya untuk setiap orang. Seorang pemimpin harus menjadi untuk sebagian
bbesar orang dalam
kelompok dan kemudian berusaha untuk melakukan pendekatan pribadi terhadap orang-orang yang belum terpuaskan.
B.
Kepuasan Kerja Dalam Ruang Lingkup Keperawatan
Adanya kepuasan
kerja, menurut Lateiner
dan Levine (1971),karyawan akan merasa senang dalam
bekerja sehingga akan menimbulkan aktifitas dan sikap yang positif dalam
bekerja, serta adanya keterikatan dengan perusahaan dan perasaan selalu ingin dalam lingkungan perusahaan tersebut. Sedangkan ketidakpuasan dapat
mengakibatkan rendahnya keterikatan dengan perusahaan yang diwujudkan dalam perilaku penarikan diri dari pekerjaannya, kurang terlibat dalam pekerjaan, tingkat absensi maupun
turnover yang tinggi.Perawat pelaksana menginginkan iklim yang memberikan
kepuasan kerja.
Kepuasan kerja tercapai jika iklim dapat memberikan kondisi kerjayang baik,
gaji yang tinggi,
kesempatan untuk mengembangkan profesionalitas, tantangan, kesempatan
dalam pengambilan keputusan,staffing yang tepat dan prestasi
yang dihargai oleh manajer maupun pasien(Swansburg,1996). Kepuasan kerja juga dapat tercipta apabila iklim organisasi dalam hal ini adalah situasi psikologis dalam pelaksanaan pekerjaan baik dan kondusif. Situasi psikologis yang kondusif dan baik artinya terciptanya
komfomitas,kejelasan tanggung jawab,
adanya standar dalam
bekerja, layaknya penghargan, kejelasan tujuan organisasi, kehangatan dan dukungan
antarsesama karyawan serta
kepemimpinan yang berkualitas
dan mampu diterima oleh seluruh karyawan. Situasi yang demikian akan menyebabkan karyawan merasa dirinya merupakan bagian penting dari organisasi kerjaatau
perusahaan dan menumbuhkan sikap postif karyawan terhadap kerja. Hal tersebut akan menghasilkan kepuasan yang
optimal karyawan padapekerjaanya
dan dia akan
lebih berdedikasi serta
lebih loyal terhadap perusahannya, sehingga dapat meningkatkan hasil dan kualitas kerja yang maksimal. Motivasi
kerja seorang individu berkaitan
dengan kepuasan kerja.Motivasi tidak
terbebas dari lingkungan
kerja seorang karyawan
atau kehidupan pribadinya.
Suatu penelitian meta
analisis yang belum
lama dilakukan
menguji sembilan hasil penelitian yang melibatkan 2.237 orang pekerja yang mengungkapkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja. Karena kepuasan dengan pengawasan juga berkorelasi secara signifikan dengan motivasi, para manajer disarankan untuk mempertimbangkan bagaimana
perilaku mereka mempengaruhi kepuasan karyawan. Para
manajer secara potensial
dapat meningkatkan motivasi para karyawan melalui usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja (Kreitner & Kinicki, 2005).
C. Peran Manajer
Keperawatan dalam meningkatkan
kepuasan kerja perawat :
1)
bersikap
empati, mendengar dan tanggap terhadap semua pernyataan orang lain
2)
menciptakan
situasi yang kondusif dalam komunikasi,
3)
membaca dan
tanggap terhadap situasi yang terjadi dalam ruangan /lingkungan organisasi,
4)
mengembangkan
tim kerja yang efektif,
5)
mempertahankan dan
mengembangkan hubungan profesional
antar petugas,
6)
menjadi
mediator terjadinya konflik antara staf atau kelompok (Harris & belakley cit. Nursalam, 2002).
D. Kegiatan yang
perlu dilakukan manajer
keperawatan untuk menciptakan suasana motivatif:
a.
Mempunyai
harapan yang jelas pada stafnya dan mengkomunikasikan harapan tersebut pada stafnya
b.
Mengembangkan
konsep tim kerja,
c.
Hindarkan
adanya suatu kelompok / perbedaan antar staf,
d.
Mintalah
tanggapan dan masukan kepada staf terhadap keputusan yang akan
e.
dibuat oleh
organisasi,
f.
Ciptakan
situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies,1989).Proses dalam
manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan Dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Marquis,
Bessie L,dkk.2010. Kepemimpinan dan manajemen keprawatan:teori dan aplikasi. edisi 4. Jakarta:EGC.
La
Monika Elaine L (1998). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta:EGC.
Nursalam
(2002). Manajemen keperawatan; aplikasi pada praktek perawatan profesional.
Salemba medika. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar