Senin, 17 Oktober 2016

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

TUGAS MAKALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN




DI SUSUN OLEH :
1.     Maya Astikasari                     (13141089)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN


 2016



KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas   segala rahmat dan Ridho-Nya sehingga penyusun mampu dalam menyelesaikan makalah ini guna   memenuhi tugas mandiri mata kuliah Manajemen Pendidikan yang berjudul “Manajemen Keperawatan” Penyusun mengucapkan terima kasih, terutama kepada, semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf atas kekurangan yang masih terdapat didalamnya,   karena penyusun menyadari adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Maka dengan senang hati penyusun akan menerima kritik dan saran pembaca guna perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.









                       
Penyusun





DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C.     Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II  PEMBAHASAN................................................................................................ 3
A.    Pengertian....................................................................................................... 3
B.     Fungsi – Fungsi Manajemen........................................................................... 3
C.     Proses Manajemen Keperawatan.................................................................... 4
D.    Prinsip-prinsip Manajemen............................................................................. 4
E.     Lingkup Manajemen Keperawatan................................................................. 5 
BAB III MOTIVASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN............................. 7
A.    Penerapan Teori Motivasi Dalam Keperawatan............................................. 7
B.     Kepuasan Kerja Dalam Ruang Lingkup Keperawatan................................... 8
C.     Peran Manajer Keperawatan dalam meningkatkan kepuasankerja perawat... 8
D.    Kegiatan yang perlu dilakukan manajer keperawatan untuk menciptakan suasana motivatif........................................................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 10
A.    Kesimpulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
               Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat komplek dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan bagi masyarakat. Salah satu   fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang  merupakan bagian dari system pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan merupakan bagian   integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60% pelayanan   rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. Menurut Nursalam (2002), keperawatan   sebagai pelayanan yang professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan   holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat yangselalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untukselalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik(etikal). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan diera global ini dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu keperawatan di Indonesia pada saat ini dan di masaakan   datang   perlu   mendapatkan   prioritas   utama   dalam   pengembangan keperawatan dengan memperhatikan dan mengelola perubahan yang terjadidi Indonesia secara profesional. Kontribusi pelayanan keperawatan terhadappelayanan   kesehatan,   yang dilaksanakan di sarana   kesehatan   sangat tergantung pada manajemen pelayanan perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan   merupakan   suatu   proses   perubahan   atau   transformasi   dari sumber   daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Keperawatan di Indonesia di masa depan sampai saat ini masih beradadalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa perubahaan dalam aspek keperawatan yaitu: penataan pendidikan tinggi keperawatan,  pelayanan  dan asuhan keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan   penataan   lingkungan   untuk   perkembangan keperawatan. Pelayanan keperawatan melalui pelaksana fungsi perncanaan,pengorganisasian,   pengaturan   ketenagaan,   pengarahan,   evaluasi   dan pengendalian mutu keperawatan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan manajemen keperawatan ?
2.      Bagaimana proses manajemen keperawatan ?
3.      Bagaimana penerapan-penerapan dalam teori manajemen keperawatan ?
C.     Tujuan
Tujuan Umum
1)      Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 4 minggu di   ruang   mahasiswa   mampu   mengelola   asuhan   keperawatan   dan bimbingan praktik klinik keperawatan di ruang rawat inap dengan menggunakan   keterampilan   manajemen   dan   kepemimpinan   untuk menghasilkan kualitas pelayanan profesional yang berkualitas tinggi
2)      Tujuan Khusus
Setelah   melakukan   praktek   manajemen   keperawatan   di   ruang mahasiswa mampu :
·         Mengumpulkan   data,   menganalisis   data   dan   memahami   data masalah dalam pengorganisasian asuhan keperawatan
·         Mengorganisasaikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
·         Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan
·         Memilih  dan  menerapkan   gaya   kepemimpinan  yang   sesuai  diruangan

                                                     



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Manajemen   adalah   proses   untuk   melaksanakan   pekerjaan   melalui upaya   orang   lain.   Menurut   P.   Siagian,   manajemen   berfungsi   untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan  melalui upaya staf  keperawatan untuk memberikan  asuhan keperawatan,   pengobatan   dan   rasa   aman   kepada   pasien,   keluarga   danmasyarakat. (Gillies, 1989).Kita   ketahui   disini  bahwa  manajemen   keperawatan   adalah   suatu   tugaskhusus   yang   harus   dilaksanakan   oleh   pengelola   keperawatan   untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber–   sumber   yang   ada,   baik   sumber   daya   maupun   dana   sehingga   dapat memberikan   pelayanan   keperawatan   yang   efektif   baik   kepada   pasien,keluarga dan masyrakat.
B.     Fungsi – Fungsi Manajemen Secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a.       Perenacanaan (planning), perncanaan merupakan :
1)      Gambaran apa yang akan dicapai
2)      Persiapan pencapaian tujuan
3)      Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4)      Persiapan tindakan – tindakan
5)      Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benaksaja
6)      Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
b.      Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
c.       Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar mau / sukabekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapiharus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval
d.       Pengendalian   /   pengawasan   (controling),   merupakan   fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakahorang   –   orangnya,   cara   dan   waktunya   tepat.   Pengendalian   juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
e.       Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandinganhasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian merupakan  fase  tertentu   setelah   selesai   kegiatan,  sebelum,   sebagaikorektif

C.    Proses Manajemen Keperawatan
Proses manajemen keprawatan  sesuai   dengan   pendekatan   system terbuka   dimana   masing   –   masing   komponen   saling   berhubungan   danberinteraksi  dan   dipengaruhi   oleh  lingkungan.  Karena  merupakan  suatu sistem maka   akan  terdiri   dari  lima  elemen   yaitu   input,   proses,  output,kontrol dan mekanisme umpan balik.
Input   dari   proses   manajemen   keperawatan   antara   lain   informasi,personel,  peralatan   dan  fasilitas.   Proses  dalam  manajemen  keperawatan adalah   kelompok   manajer   dari   tingkat   pengelola   keperawatan   tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan   perencanaan,   pengorganisasian,   pengarahan   dan   pengawasan dalam   pelaksanaan   pelayanan   keperawatan.   Output   adalah   asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasu kbudget   dari   bagian   keperawatan,   evaluasi   penampilan   kerja   perawat, prosedur   yang   standar   dan   akreditasi.   Mekanisme   timbal   balik   berupalaporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
D.    Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
 Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
1)      Manajemen   keperawatan   seyogyanya  berlandaskan  perencanaan karena melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan   keputusan,   pemecahan   masalah   yang   efektif   danterencana.
2)      Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang   efektif.   Manajer   keperawatan   yang   menghargai   waktu   akan menyusun   perencanaan   yang   terprogram   dengan   baik   dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan  waktu  yang  telah ditentukan sebelumnya.
3)      Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan   keperawatan   memerlukan   pengambilan   keputusan   diberbergai tingkat manajerial.
4)      Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan focus perhatian   manajer   perawat   dengan   mempertimbangkan   apa   yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan
5)      Manajemen   keperawatan   harus   terorganisir.   Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan
6)      Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang   meliputi   proses   pendelegasian,   supervisi,   koordinasi   dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
7)      Divisi   keperawatan   yang   baik   memotivasi   karyawan   untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
8)      Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi   yang   efektif   akan   mengurangi   kesalahpahaman   dan memberikan   persamaan   pandangan,   arah   dan   pengertian   diantara pegawai.
9)      Pengembangan   staf   penting   untuk   dilaksanakan   sebagai   upaya persiapan perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
10)  Pengendalian   merupakan   elemen  manajemen   keperawatan   yang meliputi   penilaian   tentang   pelaksanaan  rencana  yang   telah   dibuat,pemberian   instruksi   dan   menetapkan   prinsip   –   prinsip   melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan   prinsip   –   prinsip   diatas   maka   para   manajer   danadministrator seyogyanya bekerja bersama – sama Dalam perenacanaan dan pengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
E.     Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi  hak   yang paling   mendasar   bagi semua  orang   dan  memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh   sistem   yang   ada.   Pelayanan   kesehatan   yang   memadai ditentukan   sebagian   besar   oleh   gambaran   pelayanan   keperawatan   yang terdapat di dalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a.       Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b.      Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
c.       Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh  perawat
d.      Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e.       Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan



BAB III
MOTIVASI DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

A.    Penerapan Teori Motivasi Dalam Keperawatan
Motivasi  adalah proses  emosional lebih  cenderung psikologis daripada logika. Mempelajari bagaimana seorang perawat dapat merasakan dan membantu   mempergunakan   alat-alat   yang   akan   membantu   pencapaian perasaan tadi. Suatu perasaan yang  berkaitan dengan  orang orang pada pekerjaan yang memungkinkan perawat itu merasa diterima, kinerja dimanaperawat   itu   mempunyai   keterampilan   tinggi,   dikenal   mempunyai keterampilan memuaskan dibanding yang lainnya.
Sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, motivasi pada dasarnyamerupakan suatu proses yang tidak disadari. Apabila perawat ditanyakan mengapa perawat melakukan sesuatu, perawat itu tidak akan memberikan jawaban. Walaupun dasar sesorang itu tersembunyi dan tidak dapat diraba,kegiatan atau tingkah laku merekan dapat dimengerti oleh mereka.
Seorang   perawat   kepala   bertanggung   jawab   untuk   memotivasi bawahan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan menggunakan teori-teori motivasi untuk   mencapai   tujuan   ini,  pertama-tama   pemimpin perlu   mengkaji   kekuatan   motif   tertinggi   dari   karyawan,   dan   kemudian menentukan   tujuan   yang   akan   secara   langsung   memuaskan   kebutuhan pribadi karyawan. Pimpinan menggunakan factor intrinsic dan ekstrinsik dalam   suatu   tujuan.   Jalan   untuk   mencapai   tujuan yang   dengan demikian   memuaskan  kebutuhan,   adalah   melalui  suatu   perjalanan  yang mencapai tujuan organisasi. Proses motivasi yang telah yang telah dijelaskan merupakan proses untuk memotivasi satu orang. Karena seorang kepala perawat lebih sering harus memotivasi sekelompok orang dalam menyelesaikan tugas, maka teorimotivasi   pertama-tama   diterapkan   orang-orang   secara   individual   dalam kelompok. Kebutuhan individu dikaji terlebih dahulu, kemudian kebutuhan terbanyak yang dianggap menjadi  kebutuhan  kelompok yang digunakan oleh   pemimpin   untuk   merencanakan   suatu   strategi   untuk   memotivasi kelompok secara eksternal untuk mencapai tujuan organisasi. Sangatlah   logis   untuk   menyimpulkan   bahwa   strategi   tersebut   mungkin bukan yang terbaik untuk semua orang dalam kelompok. Seorang pemimpin mungkin bukan segala-galanya untuk setiap orang. Seorang pemimpin harus menjadi   untuk   sebagian   bbesar   orang   dalam   kelompok   dan   kemudian berusaha untuk melakukan pendekatan pribadi terhadap orang-orang yang belum terpuaskan.


B.     Kepuasan Kerja Dalam Ruang Lingkup Keperawatan
Adanya   kepuasan   kerja,   menurut   Lateiner   dan   Levine   (1971),karyawan akan merasa senang dalam bekerja sehingga akan menimbulkan aktifitas dan sikap yang positif dalam  bekerja, serta adanya keterikatan dengan perusahaan dan perasaan selalu ingin dalam lingkungan perusahaan tersebut. Sedangkan   ketidakpuasan   dapat   mengakibatkan   rendahnya   keterikatan dengan perusahaan yang diwujudkan dalam perilaku penarikan diri dari pekerjaannya, kurang terlibat dalam pekerjaan, tingkat absensi maupun turnover yang tinggi.Perawat pelaksana menginginkan iklim yang memberikan kepuasan kerja. Kepuasan kerja tercapai jika iklim dapat memberikan kondisi kerjayang   baik,   gaji   yang   tinggi,   kesempatan   untuk   mengembangkan profesionalitas,   tantangan,   kesempatan   dalam   pengambilan   keputusan,staffing yang tepat dan prestasi yang dihargai oleh manajer maupun pasien(Swansburg,1996). Kepuasan kerja juga dapat tercipta apabila iklim organisasi dalam hal ini adalah situasi psikologis dalam pelaksanaan pekerjaan baik dan kondusif. Situasi psikologis yang kondusif dan baik artinya terciptanya komfomitas,kejelasan   tanggung   jawab,   adanya   standar   dalam   bekerja,   layaknya penghargan, kejelasan tujuan organisasi, kehangatan dan dukungan antarsesama   karyawan   serta   kepemimpinan   yang   berkualitas   dan   mampu diterima oleh seluruh karyawan. Situasi yang demikian akan menyebabkan karyawan merasa dirinya merupakan bagian penting dari organisasi kerjaatau perusahaan dan menumbuhkan sikap postif karyawan terhadap kerja. Hal tersebut  akan  menghasilkan kepuasan  yang  optimal karyawan padapekerjaanya   dan   dia   akan   lebih   berdedikasi   serta   lebih   loyal   terhadap perusahannya, sehingga dapat meningkatkan hasil dan kualitas kerja yang maksimal. Motivasi kerja seorang individu berkaitan  dengan  kepuasan  kerja.Motivasi   tidak   terbebas   dari   lingkungan   kerja   seorang   karyawan   atau kehidupan  pribadinya.   Suatu penelitian   meta analisis  yang  belum  lama dilakukan menguji sembilan hasil penelitian yang melibatkan 2.237 orang pekerja yang mengungkapkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja. Karena kepuasan dengan pengawasan juga berkorelasi secara signifikan dengan motivasi, para manajer disarankan untuk   mempertimbangkan   bagaimana   perilaku   mereka   mempengaruhi kepuasan   karyawan.  Para   manajer   secara  potensial   dapat  meningkatkan motivasi para karyawan melalui usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja (Kreitner & Kinicki, 2005).
C.    Peran  Manajer  Keperawatan  dalam  meningkatkan  kepuasan  kerja perawat :
1)      bersikap empati, mendengar dan tanggap terhadap semua pernyataan orang lain
2)      menciptakan situasi yang kondusif dalam komunikasi,
3)      membaca dan tanggap terhadap situasi yang terjadi dalam ruangan /lingkungan organisasi,
4)      mengembangkan tim kerja yang efektif,
5)      mempertahankan   dan   mengembangkan   hubungan   profesional   antar petugas,
6)      menjadi mediator terjadinya konflik antara staf atau kelompok (Harris & belakley cit. Nursalam, 2002).
D.    Kegiatan   yang   perlu   dilakukan   manajer   keperawatan   untuk menciptakan suasana motivatif:
a.       Mempunyai harapan yang jelas pada stafnya dan mengkomunikasikan harapan tersebut pada stafnya
b.      Mengembangkan konsep tim kerja,
c.       Hindarkan adanya suatu kelompok / perbedaan antar staf,
d.      Mintalah tanggapan dan masukan kepada staf terhadap keputusan yang akan
e.       dibuat oleh organisasi,
f.       Ciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan,pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies,1989).Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan   perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan Dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan



DAFTAR PUSTAKA
Marquis, Bessie L,dkk.2010. Kepemimpinan dan manajemen keprawatan:teori dan aplikasi.          edisi 4. Jakarta:EGC.
La Monika Elaine L (1998). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Jakarta:EGC.
Nursalam (2002). Manajemen keperawatan; aplikasi pada praktek perawatan profesional. Salemba medika. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar